Menurut Anda, Pentingkah Kita Memiliki Keterampilan?

Menurut Anda, Pentingkah Kita Memiliki Keterampilan? Keterampilan adalah sesuatu yang sangat dihargai di dunia ini. Di Indonesia, deindustrialisasi tengah terjadi. Banyak pabrik-pabrik yang tidak dibangun lagi, investasi asing memang berdatangan, tapi lebih banyak pada sektor ritel, perdagangan, tapi dalam industry pembuatan di Indonesia (Manufacturing) mengalami kemunduran.

Belajarlah dari negara Jepang, mereka memiliki tradisi selalu membawa hadiah berupa keterampilan sederhana dengan packaging yang bagus dan menarik. Sementara jika di Indonesia, kita lihat barang-barang yang begitu bernilai, namun kita hanya membungkusnya dengan karung besar dan dijual sangat murah.

Kenapa sesuatu itu bisa dijual mahal dan menarik meskipun isinya biasa saja? Karna inti sebetulnya ada pada kemasan, desain, dan penampilan. Jadi, penting bagi kita untuk tidak hanya melatih brain-nya, namun juga muscle memory nya (Baca Artikel Sebelumnya). Dan ini tidak cukup hanya dengan membaca, tapi mereka juga harus terlibat melakukan sesuatu. Karna Tuhan maha baik dan memberikan kepada kita berbagai hal agar kita mengaktifkan sel-sel berpikir serta juga tubuh kita.

Melatih Keterampilan itu penting buat kreativitas anak
Foto: YoutubeMelatih Keterampilan itu penting buat kreativitas anak.

 

Ingatlah, Berani Kotor Itu Baik

Setiap anak kecil itu harus diajak bergerak untuk menghasilkan sel-sel motorik halusnya. Menjadi Passengers atau bermental penumpang adalah orang-orang yang terlatih, duduk di belakang meja, hanya berpikir, merenung, tetapi mereka tidak action apa-apa, kita membutuhkan orang yang bertindak.

Ketika terjadi krisis, seorang passenger hanya menonton atau terheran-heran. Padahal perubahan itu harus dikelola dan mereka harus masuk dalam perubahan itu.

 

Menganalisa Saja Tidak Cukup

Sistem Pembelajaran di Barat selalu mengajak muridnya untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Contohnya ketika pembelajaran alam semesta, mereka juga diminta keluar untuk mencari tulang, mencari batu, mengumpulkan batu, bawa batu ke kelas, dan mereka bercerita tentang batu sambil memegang batu-batu itu.

Jauh berbeda dengan anak-anak kita di Indonesia yang hanya melihat gambar, berteori, membaca. Seperti kata pepatah, “Manusia yang membaca menyelesaikan satu chapter, mereka yang tidak melakukan perjalanan di dunia ini hanya membaca buku satu chapter, tetapi mereka yang keliling dunia dalah membaca seluruh isi buku”, Karena mereka Merasakan.

Dan jangan pernah berpikir bahwa manusia telah berpikir ketika mereka telah masuk ke pendidikan tinggi. Seperti kata George Bernard Shaw,

“Hanya 2% dari manusia yang berpikir, 3% diantaranya berpikir telah berpikir, dan the rest yaitu 95% diantara kita lebih baik mati daripada harus berpikir”

 

Jadilah Generasi yang Bukan Sekedar Wacana

Jangan biarkan pemimpin-pemimpin kita steril, dan akhirnya mereka hanya betah di belakang meja, hanya berpikir saja, bahwa semua sudah jalan dengan beres. Ini tantangan terbesar Indonesia, pemimpin-pemimpin kita seringkali kita bikin steril. Antri mereka harus lebih dahulu. Kemudian segala sesuatu mereka dilayani, mereka hanya kerja dengan kertas. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Jangan biarkan pula anak-anak kita sejak kecil itu steril, biarkanlah mereka memotong tangan mereka untuk merasakan sesuatu.

Jangan biarkan bangsa ini menjadi bangsa yang hanya berwacana. Kita harus melatih untuk melakukan sesuatu

Ini adalah bagian dari seni melatih orang berpikir. Melatih manusia berpikir menjadi hal yang penting sekali. Dengan cara selain membaca tentu juga adalah merasakan dan melakukan banyak hal.

So, bagaimana temans, Menurut Anda, Pentingkah Kita Memiliki Keterampilan?

Sumber: Kursus Self-Driving oleh Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali

Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *