Yuk Kita Membedah Model Bisnis Airbnb

Yuk Kita Membedah Model Bisnis Airbnb. Contoh kongkrit dari Business Model-nya AirBnb adalah sbb:

Sesuai namanya, konsep awalnya adalah Air Bed and Breakfast, tempat tidur yang cuma dipompa kemudian menyediakan breakfast, it is very simple.

Tapi sekarang Air BnB sudah menjadi nama dan disewakan bermacam-macam mulai dari kapal pesiar, rumah, igloo, tenda, whatever. Dan saat ini sudah memiliki valuasi sekitar US$ 13.

Sebelum membedah Model Bisnis Air BnB, alangkah baiknya teman-teman pahami dulu Skema dari Bisnis Model itu sendiri Disini

Brian Chesky Founder Air Bnb
Brian Chesky Founder Air Bnb. Foto: moneyinc.com

Customer Segment yang mereka bidik adalah Pleasure Seekers, Pleasure Travelers. Yaitu orang yang minatnya untuk mengeksplor dunia ini begitu besar. Apalagi semakin hari orang-orang semakin gila untuk travel the world. Ini yang disebut dengan Pleasure Travelers, Business Travelers, mereka ingin hemat biaya dan sebagainya.

Selain ini juga ada Renters, mereka yang menyewakan rumahnya, tempat tinggal, dsb.

Sementara Value Propositions nya yaitu “Great temporary places to stay all around the world”, hanya temporary/harian untuk sekedar sharing. Mereka yang punya fasilitas, kamar dan apartment yang belum terpakai, tempat yang kebetulan pada hari itu harus pergi ke luar kota sehingga kamarnya tidak terpakai.

Dan Channel-nya, mereka menggunakan Airbnb Website, word of mouth, dan menggunakan Customer Service 24 jam sehari. Lalu mereka membuat Rating-nya, dikarenakan standard disetiap tempat itu berbeda, barangkali jika tempat menginap mereka dirumah yang orangnya jahat. Maka dari itu mereka membuat Self-service, melalui Web, App, dan juga Community.

Untuk Key Partners, mereka membutuhkan kamera untuk upload foto kamar yang bagus, dan ini bukan masalah yang besar. Key Partner selanjutnya yaitu Investor, sebagai pemodal untuk membiayai ini semua. Dan dikarenakan bank tidak bisa memenuhi karena terlalu mahal, maka mereka lari ke Sillicon Valley atau Venture Capitalist dan juga Angel Investor.

Juga ada Payment Partners, perlu juga partner yang mengurus pembiayaan. Kemudian ada Key Resources-nya, capital, brand, dan community.

Untuk Key Activites-nya Marketing, Product Development, dan Community. Again, Community.

Cost Structure-nya hanya dibatasi pada Technology, Marketing, dan Sales. That’s it

Revenue Streaming-nya mereka hanya kenakan dua model, yang pertama adalah booking, dikenakan charge 3% untuk setiap booking dan kemudian 6-12% service fee. Itulah Revenue Streaming mereka.

Lama kelamaan bisnis ini menjadi besar, revenue-nya bagus dan akhirnya mereka mendapatkan pendapatan tanpa harus membangun hotel, menggaji pegawai cukup banyak, serta juga security dan mereka bisa mendapatkan uang dari bisnis model ini. That’s Business Model.

Bahkan ada disebuah kota orang yang travel menyewa pada orang lain di negara yang dituju, sementara tempatnya disewa oleh orang dari negara lain. Seolah ini nyambung semuanya.

Jadi, perusahaan-perusahaan seperti ini akhirnya dapat kehidupan, dengan cara yang berbeda. Cost Structure mereka juga berbeda, karena mereka menggunakan Sharing Resources.

Sumber: Kursus The Art of StartUp di Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali

Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *