Bagaimana Cara Membaca Peluang dari Sebuah Tren? Yuk kita belajar dari Case study Coca Cola:
Mereka membuat mesin yang tinggi dan menjual harga satu tapi dapat dua botol. Lalu anak-anak muda kemudian memikirkan masukin koin ditempat yang tinggi dan akhirnya mereka saling mendorong dan berfoto disitu, sehingga penjualannya menjadi naik karena menyediakan tempat untuk foto dan kemudian menyebar di sosial media.
Selanjutnya juga ada Case Study dari salah satu StartUp Indonesia yaitu Hijup:
Dikarenakan penjualan online yang kurang peminat, mereka menggunakan mahasiswa asing yang cantik-cantik datang dari Prancis dan menyediakan jasa tutorial hijab. Mereka mengupload ke Youtube hingga kemudian banyak kaum muda yang menggunakan dikarenakan tutorial tersebut.
Lalu mereka tidak hanya menjual kerudung, tetapi juga ada celananya, kaos kaki, sepatu, tas hingga menjadi kesatuan. Mereka menggunakan nama Hijup, yang merupakan perpaduan antara Hijab dan Make Up, ini merupakan bisnis model mereka.
Ini mengajarkan kepada kita bahwa Bisnis model itu harus dikembangkan, di design, dengan pendekatan yang kelihatan sederhana, namun sangat rumit ketika dilakukan. Semuanya harus dilihat, dibongkar, diskusi lagi, nggak cocok, bisa deliver atau tidak, masuk akal atau tidak, semua planning ini harus diuji dalam pasar.
Tugasnya wirausaha adalah mengambil resiko. Karna kalau hanya membuat planning, itu adalah tugas akademisi. Tapi kalau bisa membuat jadi kenyataan, diuji dan bisa beradaptasi serta menjadikan ini income streaming, menghasilkan perubahan maka itulah orang yang memiliki jiwa wirausaha.
Karna kewirausahaan itu adalah sebuah ujian, bukan sekedar pengetahuan biasa
Sumber: Kursus The Art of StartUp di Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali
Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini