Kisah Luar Biasa Michael Phelps. Dengan 3 medali emas pada 2016 yang lalu, Michael Phelps menyamai rekor yang sudah sangat lama bertahan yaitu 2.168 tahun yang dibuat oleh Leonidas dari Rhodes (pada 152 SM) untuk medali emas Olimpiade renang individu.
Per 2017, ia juga memenangkan Emas di Renang Individu 200m, juga perak di belakang Joseph Isaac Schooling.
Ini semua lebih luar biasa, mengingat kisah perjuangannya selama 2 tahun, bahkan sempat hampir ingin bunuh diri
Berikut adalah kisah Michael Pelps dari bawah:
Suatu malam di bulan September 2014, Michael mengalami cobaan yang berat ketika dia ditangkap karena mengemudi sambil minum minuman keras.
Dia berkata, “Saya pikir dunia akan lebih baik tanpa saya. Saya pikir itu adalah hal terbaik untuk dilakukan, yaitu mengakhiri hidup saya”.
Berjuang untuk keluar dari pensiun menjelang satu Olimpiade terakhirnya, proses pelatihan Michael tidak berjalan baik. Dia pergi ke Horseshoe Casino untuk minum alkohol dan bermain poker. Pada jam 1 pagi, Range Rover-nya ditarik oleh polisi dan kemudian dia ditangkap.
Itu adalah penangkapan kedua untuknya dalam 10 tahun. Setelah pertama kali ia dipermalukan di depan umum dan berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi. Sekarang sepertinya kesempatannya untuk kembali lagi sudah berakhir.
Keesokan harinya, dia mengunci diri di rumahnya selama 3 hari, lalu mengirim pesan ke agennya, “Aku tidak ingin hidup lagi.”
Apa yang menyebabkan ia terpuruk? Setelah Olimpiade ke-4 di London, Michael dinobatkan sebagai “Atlet Olimpiade tersukses dalam sejarah” dengan 18 emas, 2 perak dan 2 medali perunggu Olimpiade.
Dia berkata,
Jika kita sudah mencapai mimpi besar kita. Apa yang selanjutnya akan kita lakukan?
Dalam dua tahun setelah Olimpiade, ia beralih dari yang tertinggi ke yang terendah, kehilangan semua tujuan dan makna dalam kehidupan.
Kemudian, pada 2012 ia memberi tahu pelatihnya, Bob Bowman, bahwa ia ingin mencoba Olimpiade Rio, meskipun ia lebih tua dari pesaing lainnya.
Mereka mulai berlatih, tetapi Bob berkata,
“Sangat sulit baginya untuk kembali bugar. Saya pikir dia berkecil hati. Karena Saya sudah berkecil hati”.
Keputusasaan itu menyebabkan malam penangkapannya dan Michael ingin bunuh diri.
Apa yang membalikkan peralihan dari penghancuran diri ke keberhasilannya memecahkan rekor beberapa tahun setelahnya pada 2016 yang lalu tersebut?
Salah satu orang pertama yang dipanggil Michael ketika dia ditangkap adalah temannya, pensiunan gelandang Baltimore Ravens, Ray Lewis.
Ray berkata, “Saya pada dasarnya mengatakan kepadanya, ‘Oke, semuanya memiliki tujuan, dan sekarang, coba tebak? Sudah waktunya untuk bangun”.
Ray kemudian memberi Michael salinan motivasi dari Rick Warren “The Purpose Driven Life“. Meskipun menghadapi masa percobaan 18 bulan dengan hukuman percobaan satu tahun, dan skorsing dari tim renang AS, Michael cukup tersentuh oleh apa yang dikatakan Ray. Ia beristirahat dan menyingkir sejenak dari kolam, mengambil buku itu dan memeriksa ke pusat rehabilitasi.
Di pusat, ia kemudian dikenal sebagai “Pendeta Mike” karena ia akan memulai setiap hari dengan membaca bab “The Purpose Driven Life”.
Itu kemudian membuatnya membaca lebih banyak buku seperti “Man’s Search for Meaning” karya Viktor E Frankl dan “The Power of Your Subconscious Mind” karya Joseph Murphy.
Alih-alih berfokus pada tubuhnya, ia fokus pada pikiran dan roh-nya. Michael meninggalkan klinik sebagai pria yang telah berubah. Dalam beberapa bulan, dia telah meminta pacarnya, Nichole Johnson, untuk menikah dengannya. Setahun kemudian, mereka memiliki bayi laki-laki, Boomer. Sedangkan untuk pelatihan, Michael kembali ke kolam dengan energi baru.
Menyadari bahwa apa yang dia lakukan dari air sangat mempengaruhi hidupnya, dia kemudian berkata tentang kehidupan yang ia alami sebelumnya:
Saya mencoba memalsukannya, cukup banyak. Itulah yang saya lakukan. Dan tentang hidup saya hari ini, Saya merasa hidup lebih bebas, lebih bahagia. Saya tidak merasa seperti membawa beban lagi.
Michael Pelps adalah perenang termuda yang pernah tampil di Olimpiade, dan juga menjadi yang tertua yang pernah berenang di Olimpiade (Pada usia 31 tahun. Ia 2 tahun lebih tua dari yang tertua ke-2 di Olimpiade Rio).
Ditanya bagaimana perasaannya, dia berkata,
“Saya bersyukur, saya bisa duduk di sini dan merasakan hidup untuk hari ini”
Mungkin Anda belum naik setinggi Michael, atau jatuh serendah itu. Tetapi tujuan baru apa yang bisa mengubah kesuksesan dan kepuasan Anda sendiri dalam kehidupan saat ini?
It’s never too later, and you’re never too old. Life minus love equals zero.
~ Rick Warren, The Purpose Driven Life
(Sumber: )
Yuk Baca Juga Artikel Inspirasi lainnya disini