Jadilah Seorang Good Driver. Lanjutan dari artikel sebelumnya, Pengalaman mahasiswa dari Prof Rhenald Kassali tadi bisa dilihat dari karya buku mereka “30 Paspor”, pengalaman dari 30 mahasiswa di kelas nya selama berpetualang keluar negeri.
Kebanyakan dari isi buku tersebut berisi complain dari anak-anak yang dilatih orang tua nya sebagai passenger. Padahal banyak hal yang tidak semenakutkan seperti yang di bayangkan oleh keluarga mereka.
Kebanyakan manusia selalu berpikir dengan pendekatan Constraint. Constraint-based thinking, selalu melihat tidak bolehnya, hambatannya.
Berbeda dengan Opportunity-based thinking, yang selalu fokus terhadap kesempatan yang bisa didapatkan.
Ketika berpetualang ke luar negeri, kita belajar mengguakan bahasa isyarat, belajar menghadapi kesulitan di negara tujuan, belajar ketika tidak mendapatkan penginapan, kesasar, dll. Dan itulah bekal untuk menjadi seorang Self-Driver, mengemudikan hidup, dan ini menentukan keberhasilan.

A Good Driver. Not just a driver, but a Good Driver!
Banyak sekali orang tua yang menilai anaknya dari sisi rapor, tanpa membangun mental mereka, ini keliru. Karna nilai yang baik adalah nilai yang dibangun bersama, Kerjasama antara Orang tua, Guru, dan Komunitasnya. Bersama-sama dibangun.
Kita bisa ambil pelajaran dari seorang anak bernama Ignatius Ryan Tumiwa, yang meminta hak bagi nya untuk melegalkan bunuh diri. Ini dikarenakan dia depresi tidak sanggup menghadapi cobaan hidup, meskipun dia sudah menyelesaikan gelar S2. Ketika ditelusuri, ternyata anak ini sudah terbiasa dididik menjadi seorang passenger.
Dan ini banyak terjadi dikehidupan anak Indonesia, kita bisa lihat dari anak jurusan Kedokteran, Akuntansi, IPDN bahkan Akpol, orang tua mereka memiliki profesi yang tidak jauh dari mereka.
Contoh selanjutnya ini mungkin hampir semua dari kita pernah mengalami. Yaitu seseorang yang penuh semangat ketika diawal kerja, namun ketika mendapatkan kesalahan, ditegur serta mendapatkan tantangan dari teman-temannya menjadi melempem dan kehilangan semangat.
Orang yang penuh semangat ternyata juga bisa terjadi mentalnya sangat lemah, hanya semangat didepan. Hanya menjanjikan sesuatu. Setelah diperhatikan akhirnya kita bisa jadi paham, kenapa anak-anak ini seperti selalu pindah-pindah kerja. Kenapa orang seperti ini sering tidak mendapatkan fase dalam hidupnya yang kosong, tidak berbuat apa-apa. Kalau mereka berwirausaha, mereka pun tidak bisa menjadi wirausaha yang sukses. Karna dibalik itu semua ada sesuatu yang kosong, yaitu ATTITUDE. Mental mereka bukanlah seorang Good Driver.
Remember that, Not just a driver, but a Good Driver. Jadilah Seorang Good Driver.
Sumber: Kursus Self-Driving oleh Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali
Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini