Melatih Mental Anak itu Penting!

Melatih Mental Anak itu Penting! Teman-teman sudah lihat pada beberapa artikel sebelumnya, apa yang terjadi pada Theodore Roosevelt, Ir. Soekarno, serta Menteri Susi adalah ceminan sebuah mental, apakah dia memiliki mental penumpang atau mental sebagai seorang pengemudi? Tentu saja tidak. Seseorang harus dilatih dalam mengambil keputusan karna itu adalah cerminan dari kemampuannya mengelola mental tersebut.

Analogi sederhananya seperti orang yang akan menyeberang:

Orang itu tau dia mau kemana, punya visi didepan sana ada apa, dan tau bahwa dia harus menuju sana. Kalau orang itu kemudian pergi jauh dari tempatnya maka dia melihat tempat-tempat baru yang belum dilihat orang, dan barangkali ditempat tersebut ada aktivitas yang lebih advance daripada tempat lainnya. Dia bepergian ibarat membaca buku yang lebih banyak chapter nya.

“Kalau orang membaca buku, dia hanya membaca satu bab dari setiap buku. Tapi kalau orang berkeliling dunia, dia dikatakan membaca seluruh bab dari isi buku itu”.

Maka dari itu orang-orang harus bepergian dan menjelajahi dunia. Soal bepergian, ada dua jenis mental, yaitu mental Passengers dan mental Driver.

Mentar Passenger adalah seseorang yang dijemput dengan tour guide, kita boleh ngantuk, tertidur, dan tidak tahu apa-apa sepanjang perjalanan tahu-tahunya sampai.

Sementara seorang Driver pergi seorang diri, kemudian mencari sendiri, kesasar, dipaksa untuk bertanya, dipaksa untuk “bertarung” dengan diri sendiri, serta mengaktifkan GPS di otak bekerja penuh dan akhirnya mampu memetakan sesuatu.

Kalau kita menjelajahi dengan diri kita sendiri maka kita meraih apa yang kita sebut dengan mental. Metode inilah yang diterapkan oleh Prof. Rhenald Kassali, ketika minggu pertama mengajar di Kampus Universitas Indonesia langsung mendorong mahasiswa nya untuk membuat paspor, lalu selanjutnya setiap mahasiswa disuruh memilih negara mana yang akan menjadi tujuan mereka.

“We are not passenger anymore, we can be a leader”

Banyak orang yang tahu kemana dia mau nyeberang, tetapi tidak menyeberang. Karena menyeberang itu membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan, yaitu keberanian.

Latihlah mental untuk lebih berani
Latihlah mental untuk lebih berani. Foto: viewbug.com

Sejak kecil kita harus dilatih untuk membuat keputusan. Sementara banyak sekali kalangan terdidik membiarkan dirinya menjadi passenger. Karna di keluarga biasa terlatih dengan burung dara yang diikat sayapnya.

Di dunia ini ada 4 Tipe Manusia:

Tipe orang yang Make things happen, yaitu mereka yang membuat terobosan-terobosan, mereka yang membuat satu bangunan baru, inovasi, dan melakukan perubahan.

Yang kedua adalah mereka yang who Watch things happen, yaitu orang yang cuma menonton saja.

Selanjutnya adalah those who Wonder what happened, mereka yang hanya bertanya, ‘Kenapa ya? Kenapa ya?’

Dan yang terakhir adalah those who Don’t know that anything happens, yang bahkan tidak peduli, tidak tahu, tidak mengerti kenapa sebuah kejadian bisa terjadi.

Seorang Driver itu adalah those who Make things happen, yang melakukan terobosan, menggerakkan dan menciptakan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Menjadi pemikir itu baik, tetapi menjadi Man of action, person of actions, orang yang bertindak, melakukan langkah-langkah positif, menjadi Driver, itulah yang dibutuhkan oleh negara kita.

Sudahkah teman-teman sadari bahwa Melatih Mental Anak itu Penting!

Sumber: Kursus Self-Driving oleh Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali

Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *