Kelola Perusahaan Anda Seperti Sebuah Startup. Startup merupakan pengembangan dari kewirausahaan, yang dulunya kita berdagang, kemudian sekarang sudah menggunakan teknologi. Sekarang zamannya ikan teri bisa mengalahkan ikan kakap. Kaum muda sudah menggunakan banyak cara dan ini adalah ilmu baru yang digunakan oleh para pengusaha baru.
Perusahaan besar juga harus diajari cara-cara baru. Yaitu cara-cara bagaimana mengelola perusahaan seperti sebuah Startup. Yang biasa disebut dengan Disruption. Dulu strateginya disebut Iteration, pengulangan. Kita membuat sesuatu menjadi lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi (Sustaining Innovation).
Sementara saat ini selain Inovasi, yang diperbincangkan juga adalah Disruption. Disruption adalah sebuah strategi atau teknik untuk membuat sesuatu yang baru tapi sekaligus menghancurkan yang lama, yang membuat pusing para incumbent atau pemain lama.
Strategi Disruption dimulai dengan sebuah langkah untuk masuk kepada satu segment yang diabaikan pemain lama. Jika dilihat dari teori ekonomi, ada kurva Permintaan, disitu ada Pricing dan Quantity, bisa dilihat jika harga nya sangat tinggi permintaannya nol. Jadi ketika diturunkan sedikit saja, maka ada permintaan satu unit, kemudian kalau diturunkan sampai harganya nol, permintaan itu akan terus naik didapatkan semua pasar disana.
Tapi ketika baru memulai sangat sulit untuk taruh harga nol, karna banyak biaya yang dihitung dan pasar belum mau beli karna harganya kemahalan. Economy Scale, harus ada jumlah yang bisa mencapai skala ekonomis karena kita produksi massal. Dengan produksi massal kurva, biaya itu akan pelan-pelan turun, sampai ke titik terendah.
Contohnya disaat membuat kapal/perahu. Angka pertama barangkali ia tenggelam, masih terdapat beberapa kesalahan dari bahan ataupun pekerja sehingga tidak stabil. Jadi setidaknya dari 10 yang dibuat Cuma 2 yang berhasil, maka cost dari 10 tadi dibebankan untuk yang membeli 2 tersebut.
Dengan strategi Disruption biasanya dimulai dengan masuk ke segment yang dibawah, karna incumbent yang sudah well established di pasar fokus di bagian yang atas. Mereka disana mendapatkan profit atau margin yang paling gemuk, yang paling menyenangkan dan bagus, maka mereka mempertahankan segment tersebut, hampir semua pengusaha mempertahankan di bagian atas ini.
Contohnya seperti di perusahaan Taxi, yang fokus menengah keatas, bisa dilihat dari harganya mahal, bahkan sampai konsumen tidak menyadarinya. Sampai kemudian ada orang yang bisa menawarkan harga separo bahkan sepertiganya, dengan menggunakan strategi Disruption. Ia menciptakan pasar baru.

Case selanjutnya juga ada di dunia Airlines, salah satu airlines mengatakan “Now, everyone can fly”.
Karna kurva nya ada dibawah, orang yang tadinya naik kapal laut, kereta api, perjalanan darat, menjadi pindah. Kemudian airlines itu tiba-tiba naik penumpangnya dalam waktu sebentar. Tetapi persoalannya adalah bagaimana meng-handle bisnis yang besar ini, memerlukan manajemen yang kuat.
Memerlukan sophisticated management, keahlian yang kuat. Orang-orang yang bagus dengan gaji yang bagus, serta software yang bagus untuk mengelola pasar yang besar. Tidak sama seperti dagang di warung, ketika ke warung langsung transaksi dengan pelanggan, dan bayar jumlah uangnya. Disini perencanaannya harus matang, ini yang menjadi masalah bagi para pemain baru.
Sementara incumbent biasanya bermain dengan regulator, mereka mencari cara untuk mencegah ini jangan masuk ke pasar, untuk menghambat pelaku yang menggunakan teknik disruption ini. Sehingga para startup ini akan menghadapi tekanan luar biasa, bukan dari public tetapi dari regulator, karena regulator tersebut sudah punya hubungan yang baik dan strategi memelas sering kali digunakan seperti “Kami mempunyai buruh yang banyak”, hal yang membuat bingung regulator.
Perjalanan startup bukanlah perjalanan yang mudah, penuh berliku-liku, panjang, dan memerlukan cara-cara baru.
Sumber: Kursus The Art of StartUp di Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali
Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini