Prosedur Penerimaan Beasiswa Kuliah Luar Negeri Tanpa Beasiswa

Prosedur Penerimaan Beasiswa Kuliah Luar Negeri Tanpa Beasiswa. Prosedur penerimaan mahasiswa self-finance tidak serumit jika dibandingkan dengan mahasiswa yang masuk melalui beasiswa. Meskipun demikian, berkas-berkasnya harus disiapkan seteliti mungkin dan tidak boleh ada yang terlewat.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus ditempuh jika kamu berniat kuliah ke luar negeri melalui jalur self-finance:

Kapan Deadline Penerimaan Mahasiswa Baru?

Pastikan kamu mengetahui deadline penerimaan mahasiswa di universitas yang dituju sebelum mengumpulkan persyaratan. Tidak seperti di Indonesia yang hanya membuka pendaftaran setahun sekali, di luar ngeri banyak universitas yang memiliki system penerimaan beberapa kali dalam satu tahun. Misalnya di Inggris; dalam 1 tahun, mereka membuka 2 gelombang, yaitu oktober dan maret.

Selain itu, banyak universitas top di luar negeri memungkinkan kita untuk mendaftar jauh hari sebelumnya. Misalnya, sekarang tahun 2015. Kita bisa mendaftar untuk program tahun 2017. Jadi, bagi kamu yang ingin kuliah ke luar negeri bisa mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya.

Apabila kamu sekarang adalah mahasiswa semester 6, kamu pun sudah bisa mendaftar. Kamu akan diberikan surat penerimaan bersyarat (Conditional acceptance letter). Di situ, kamu disebutkan diterima, tapi harus menunjukkan ijazah S1 nantinya jika sudah lulus dengan IPK minimal.

Selalu cek dan tanyakan kepada mahasiswa yang sudah kuliah di sana untuk mengecek informasi ter-update.

Meminta Prospektus

Prospektus menjadi seperti kitab suci bagi kita yang ingin kuliah di universitas tertentu. Di dalam prospectus tersebut semua informasi mengenai universitas tersedia secara lengkap dan detail.

Informasi yang disediakan sangat komplet, mulai dari fakultas dan jurusan apa saja yang tersedia, berapa biaya kuliah, biaya hidup di kota tersebut, siapa saja tenaga pengajar di jurusan tersebut, jadwal masuk kuliah, sampai program beasiswa dan sebagainya.

Oleh karenanya, kamu harus mendapatkan prospectus dari universitas yang kamu tuju. Banyak universitas yang sudah menyediakan download link untuk soft copy dari prospektus tersebut. Kamu juga bisa melakukannya. Biasanya, di website ada bagian request prospectus, atau kamu bisa meng-email mereka secara personal.

Bertanya ke Pihak Universitas

Tidak semua informasi yang kamu butuhkan ada di dalam website atau bahkan prospektus. Kamu bisa mengajukan pertanyaan melalui email atau telepon ke bagian informasi/pendaftaran universitas tersebut.

Untuk Negara-negara maju, menurut pengalaman kami mereka akan merespons dengan cepat. Bahkan, beberapa universitas tidak sungkan untuk menelpon kita, memastikan kita sudah mendapatkan informasi yang kita butuhkan secara jelas.

Disarankan, sebelum kamu bertanya secara langsung, kamu bisa bertanya ke google terlebih dahulu. Jika masih belum ada jawaban atau kurang jelas, kamu bisa bertanya lebih spesifik ke universitas tersebut.

Tanyakan dengan sopan. Perkenalkan diri terlebih dahulu, dan tanyakan suatu hal dengan spesifik sehingga mereka bisa menjawab pertanyaanmu dengan tuntas.

Setelah resmi diterima, pihak universitas akan mengeluarkan Letter of Acceptance (LoA) yang bisa kamu gunakan untuk membuat visa pelajar. Visa pelajar dibuat di Kedutaan Besar atau konsulat jenderal Negara tersebut.

Negara Murah untuk Kuliah Tanpa Beasiswa

Kuliah ke luar negeri tidak selalu identik dengan biaya mahal. Mengenai tingkat biaya hidup, Indonesia menduduki peringkat ke 110 di dunia sedangkat di dunia ada sekitar 190an Negara. Jadi,masih ada sekitar 80 negara di bawah Indonesia. Banyak, bukan?

Salah satu Negara yang memiliki kualitas pendidikan bagus dan memiliki biaya hidup lebih murah daripada Indonesia adalah Mesir. Banyak sekali testimony dari mahasiswa yang pernah kuliah atau sedang kuliah di Mesir mengatakan hal tersebut.

Biaya hidup dan kuliah di India juga lebih murah dibandingkan Indonesia, terlebih lagi semua bahasa pengantar kuliah sudah menggunakan bahasa Inggris.

Jika meninjau dari jarak dan biaya hidup saja, Singapura, Malaysia, dan Thailand pun memiliki potensi yang bagus sebagai tujuan kuliah tanpa beasiswa. Walaupun biaya pendidikan di universitas-universitas top Negara tersebut cukup mahal, jaraknya dengan Indonesia relative dekat sehingga tiket pulang-pergi akan lebih terjangkau.

Selain itu, biaya hidup di Negara-negara tersebut juga tidak berbeda jauh dengan di Jakarta, sepanjang kamu mampu menahan diri untuk hidup hemat. Sebenarnya, setiap Negara memiliki perbedaan biaya hidup. Tingkat ekonomi di setiap Negara pastilah selalu ada yang rendah, menengah, dan tinggi. Di luar negeri pun juga ada pengemis, gelandangan, tukang sapu, tukang ledeng, dan tentunya mereka memiliki tingkat ekonomi rendah. Mereka juga tetap mampu hidup di Negara mereka.

Jadi, jangan takut untuk kuliah di luar negeri, karena kamu juga bisa mengambil kerja paruh waktu di sana atau tinggal dengan teman-teman senegaramu. Yakinlah, kamu bisa.

Jerman, Negara Eropa denga Biaya Kuliah nan Murah

Kuliah di luar negeri memiliki berbagai prospek yang bagus dan dapat membuka banyak peluang kerja di kemudian hari. Namun, selama ini, masyarakat Indonesia menganggap kuliah di Negara asing dapat menguras sangat banyak uang.

Orang-orang ragu untuk kuliah di luar negeri tanpa beasiswa karena takut tidak sanggup membayar. Semua anggapan itu tidak sepenuhnya benar karena beberapa Negara di Eropa tidak memungut biaya pendidikan yang tinggi bagi mahasiswa asing.

Salah satu Negara dengan  biaya kuliah murah yang dapapt dibayarkan tanpa jalur beasiswa adalah Jerman. Pemerintah Jerman memberikan subsidi penuh bagi pendidikan tinggi di seluruh bagian Negara ini.

Mereka ingin turut serta dalam arus globalisasi dengan meneriman sebanyak mungkin mahasiswa asing untuk memajukan kualitas pendidikan. Penduduk Jerman memiliki kebiasaan suka bekerja keras dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi.

Kamu akan banyak belajar mengenai etos kerja yang luar biasa di Negara ini. Selain itu kamu akan selalu merasa di hargai selama kuliah karena penduduk Jerman sangat menghargai hasil karya seseorang di bidang seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

Pendidikan tinggi di Jerman sebagian ditanggung oleh Semesterbeitrag atau iuran semester. Pembayaran iuran ini dapat dilakukan tiap awal semester baru. Dana iuran semester di Jerman biasa dhiabiskan untuk menambah biaya administrasi universitas. Iuran yang masuk juga dipergunakan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh ASTA atau persatuan perwakilan mahasiswa.

Biaya kuliah di setiap Negara bagian di Jerman berbeda-beda. Jumlah biaya tersebut juga sering berubah sesuai kebijakan pemerintah. Beberapa Negara bagian di Jerman menetapkan biaya kuliah gratis, sementara Negara-negara lain memungut pembayaran untuk berbagai fasilitas yang diberikan. Rata-rata jumlah dana iuran semester di Jerman sekitar 230 Euro atau Rp. 3.000.000. Apabila biaya kuliah oer semester tidak gratis, jumlahnya sekitar 500 Euro – 600 Euro tiap semester.

Mahasiswa yang ingin berkuliah di Jerman membutuhkan kemampuan berbahasa Jerman yang cukup. Ya, bahasa adalah factor utama untuk dapat beradaptasi di luar negeri. Oleh karena itu, sebaiknya kamu belajar bahasa Jerman secara lisan dan tulisan sebelum mulai kuliah. Kamu dapat lebih santai belajar bahasa Jerman jika hendak mengambil program jangka pendek.

Persiapan kuliah di Jerman sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari di Indonesia, karena ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa asing. Biaya kuliah di Jerman saat ini 10 kali lipat lebih murah dibandingkan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, jangan ragu memutuskan untuk belajar ke luar negeri tanpa beasiswa, terutama di Negara Jerman.

Persiapkan diri dengan kondisi fisik dan mental yang baik sebelum mulai berkuliah. Kuliah di luar negeri akan membuka wawasanmu mengenai hal-hal berbeda di bidang bahasa, kultur, politik, filsafat, nilai dan norma.

 

Itulah tadi Prosedur Penerimaan Beasiswa Kuliah Luar Negeri Tanpa Beasiswa. Goodluck temans!

Prosedur Penerimaan Beasiswa Kuliah Luar Negeri Tanpa Beasiswa
Foto: Pinterest

Sumber Riset: Inspirabook

Baca tips Kuliah Luar Negeri lainnya disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *