Marketing 4.0 with Human Spirit oleh Markplus. Sejak awal dulu, Efektivitas dari Marketing itu memang berubah terus, sesuai dengan perubahan landscape. Mulai dari 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0.
Marketing 1.0 adalah produk sentrik. Dimana kita berfokus pada produk, produk ini diusahakan untuk dijual, customer di-persuade untuk beli, apakah dia butuh atau enggak bukan urusakn kita.
Sementara Marketing 2.0 itu berpusat pada membuat customer itu puas. Ini eranya customer satisfaction. Supaya produk itu bukan hanya dibutuhkan oleh customer, tetapi bagaimana membuat mereka puas
Selanjutnya pada Marketing 3.0 itu adalah Human Spirit. Disini kelihatan bahwa nilai-nilai dari corporate itu menjadi penting pada waktu dia membuat produk dan nilai-nilai dari brand menjadi sangat signifikan bagi customer.
Sedangkan Marketing 4.0 adalah Marketing in Digital Era, Digital Marketing.
Pada masa Marketing 1.0 atau produk sentrik marketing, objektifnya adalah send the product, produk itu dibuat, dan key marketing concept-nya adalah product development. Bagaimana kita men-develop produk. Seringkali kita tidak perlu memperhatikan customer itu perlunya apa. Dan yang terakhir kita melakukan itu dengan one to many transaction, kita sebarkan message kepada semua orang. Inilah 3 elemen yang paling penting dalam product sentric marketing.
Beralih ke Marketing 2.0, yaitu Customer Centric Marketing, object-nya bukan cuma selling the product, tetapi juga satisfy the customer, retain the customer. Satisfy sesudah membeli kita retain, kita pertahankan customer-nya supaya loyal pada kita. Key Marketing-nya adalah differentiation. Produk itu bukan cuma kita develop, tapi kita buat supaya memang different. Different dalam produk itu sendiri, juga different dalam pelayanan. Sehingga customer itu benar-benar melihat kita beda, unik dari yang lain. Interaction dengan customer-nya adalah one to one relationship, bukan one to many lagi. Disini kita bertujuan bukan hanya sebatas transaction, tetapi juga hingga relationship dengan pelanggan, long term.
Bagaimana dengan values driven marketing? Marketing with human spirit ini values driven marketing. Objektifnya adalah make the world a better place. Produk ini dibuat supaya customer itu puas dan bukan sekedar puas. Customer bisa merasakan dengan service yang diberikan company tersebut, dunia ini terasa lebih hebat, lebih bagus. Key Marketing concept-nya disini adalah values. Values atau nilai-nilai yang dipegang oleh producer-nya, yang dipegang oleh marketer-nya.
Nilai-nilai yang dipegang kalau bisa permanen dan interaction with customer-nya bukan cuma one to many seperti 1.0. Bukan one to one, tetapi many to many. Sekarang kita mengundang semua orang didalam platform kita untuk berinteraksi dengan semua orang, dan bila perlu terjadi kolaborasi, bukan kolaborasi kita dengan customer saja tetapi customer dengan customer juga. Inilah yang disebut Marketing 3.0, Marketing with Human Spirit.
Berikut kita ambil 3 Credo dari 10 Credos yang ada didalam Buku Marketing 3.0 terbitan John Wyllie tahun 2010. Credo nomor 1 dan yang paling utama adalah “Love your customer and respect your competitor”. Marketing with human spirit mengajarkan kita untuk mencintai customer dan menghormati pesaing-pesaing kita, karena dengan mencintai customer dan menghormati competitor kita, maka kita sudah mempunyai values atau nilai-nilai yang luar biasa.
Credo selanjutnya, yaitu credo nomor 5, “Always offer a good package at a fair price”. Anda tahu didalam marketing mix ada product, price, place, promotion. Buatlah fair price tetapi harus setara dengan package yang ditawarkan.
Sementara itu Credo yang terakhir yaitu “Gather your relevant information but use wisdom in making your final decision”. Carilah informasi yang relevan kemudian use wisdom in making your final decision. Kumpulkan semua knowledge sebelum mengambil keputusan, dan gunakan wisdom dalam mengambil keputusan. Marketing with human spirit need wisdom. Data itu hanya permulaan, pada akhirnya use wisdom in making your final decision.
Sumber: Kursus Pemasaran di era Digital oleh Markplus di IndonesiaX
Baca juga Bagaimana Cara Memulai sebuah StartUp Disini